Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna

Oleh Danik KurdiyantoTuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Persiapan Puncak Haji 2025.jpeg

PINUSI - JAKARTA - 2 Juni 2025 - Jelang puncak haji 2025, Kementerian Agama (Kemenag) RI memastikan seluruh jemaah haji Indonesia akan ditata pergerakannya dengan sistematis dan terstruktur. Kemenag menyiapkan tiga skema utama untuk perjalanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Kita telah melakukan pengelompokan jemaah menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina berdasarkan syarikah dan markas yang sudah dimodifikasi dengan pembentukan kafilah ad-hoc," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di YouTube Kemenag RI, Senin (2/6/2025).

Selain itu, untuk memastikan kelancaran dan pengawasan pergerakan, Kemenag juga membentuk war room atau ruang operasi bersama yang melibatkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), penyedia layanan (syarikah), serta berbagai pihak terkait. Semua proses ini diawasi langsung oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

3 Skema Pergerakan Jemaah
Hilman Latief memaparkan tiga skema mobilisasi utama yang disiapkan untuk fase krusial ini:

1. Skema Reguler (Taraddudi)
Skema ini akan diikuti sekitar 67 persen jemaah atau setara 136.000 orang. Jemaah akan mengikuti rute normal dari Makkah ke Arafah, kemudian ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam), lalu menuju Mina.

2. Skema Murur
Diperuntukkan bagi lebih dari 60.000 jemaah, skema ini memungkinkan mereka langsung bergerak dari Arafah ke Mina tanpa turun di Muzdalifah. Hilman menyebut skema ini sebagai bentuk kemudahan bagi jemaah tertentu.

3. Skema Tanazul
Lebih dari 30.000 jemaah akan menggunakan skema ini. Mereka melontar jumrah pada 10 Zulhijah lalu kembali ke hotel masing-masing tanpa mabit di Mina. Jemaah ini sebagian besar tinggal di wilayah Shishah dan Raudhah.

Safari Wukuf Khusus untuk Lansia dan Disabilitas
Bagi jemaah lansia, penyandang disabilitas, penderita penyakit penyerta (komorbid), serta yang masih dirawat di rumah sakit, Kemenag menyiapkan safari wukuf khusus. Skema ini didukung oleh pengawasan medis dan pendamping ibadah, serta tempat tinggal di hotel transit untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka.

Skenario Pergerakan Armuzna
Kemenag juga telah merinci skenario pergerakan jemaah di Armuzna:

Dari Makkah ke Arafah: Pergerakan dilakukan dalam tiga trip, dengan keberangkatan terakhir pukul 00.00 waktu Saudi Arabia pada 9 Zulhijah.
Dari Arafah ke Muzdalifah: Dimulai pukul 19.00 untuk jemaah program murur, dan pukul 22.00 untuk jemaah reguler.

Dari Muzdalifah ke Mina: Dilayani melalui sistem tarodudi atau shuttle hingga menjelang Subuh. Kembali ke Makkah: Setelah pelaksanaan nafar awal dan nafar tsani, jemaah akan diberangkatkan kembali ke Makkah secara bertahap. 

"Semua pergerakan ini kami sesuaikan dengan kapasitas layanan syarikah dan realitas di lapangan," tegas Hilman.

Kemenag terus memperkuat konsolidasi data untuk memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal, tercecer, atau terabaikan. Hilman Latief juga memohon doa dan dukungan dari seluruh pihak agar jemaah haji Indonesia diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menuntaskan ibadah.

"Semoga mereka kembali ke Tanah Air sebagai haji mabrur yang manfaatnya terasa sepanjang hayat," pungkasnya. [tik]

Sumber: Jemaah Haji

Terkini

Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
PinSport | Wednesday, 4th June 2025 | 07:39 WIB
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 14:45 WIB
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 13:14 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 18:31 WIB
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
PinFinance | Monday, 2nd June 2025 | 17:54 WIB
Visa Jemaah Haji Furoda Tak Terbit Tahun Ini, Himpuh: Kewenangan Kerajaan Arab Saudi
Visa Jemaah Haji Furoda Tak Terbit Tahun Ini, Himpuh: Kewenangan Kerajaan Arab Saudi
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 16:54 WIB
KAI Commuter Mulai Operasikan Kereta Rel Listrik Baru Buatan China
KAI Commuter Mulai Operasikan Kereta Rel Listrik Baru Buatan China
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 16:13 WIB
"Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Mantra dan Slogan"
"Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Mantra dan Slogan"
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 12:32 WIB
Budaya Betawi Diharap Masuk Pendidikan Formal
Budaya Betawi Diharap Masuk Pendidikan Formal
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 12:22 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta