Jujutusu Kaisen : Taktik Higuruma dan Yuji dalam Menghadapi Persidangan Kematian Sukuna"

Oleh SuneniTuesday, 12th December 2023 | 15:00 WIB
Jujutusu Kaisen : Taktik Higuruma dan Yuji dalam Menghadapi Persidangan Kematian Sukuna"
Higuruma, Yuji dan Sukuna akan bertarung dalam Domain Pengadilan (Foto: Deviant Art/ Scythoroast)

PINUSI.COM - Sukuna, karakter antagonis kuat dalam cerita, telah membuat gebrakan besar dengan melibatkan dirinya dalam serangkaian kejahatan berdarah. Dalam video terbaru, kita akan membahas potensi persidangan kematian yang akan dihadapi Sukuna, dan bagaimana Higuruma dan Yui berencana untuk memberikan hukuman mati padanya.

Spoiler Manga Jujutsu Kaisen 239: Hiromi Higuruma, Pengadil yang Siap  Memanipulasi Kemampuan Sukuna Halaman 1 - Kompasiana.com
Domain pengadilan mirik Higuruma akan mengalahkan sukuna ? (Foto : Manga Jujutsu Kaisen)


Dalam chapter 244, kriteria hukuman mati dijelaskan dengan rinci. Seseorang dapat dihukum mati jika terbukti melakukan kejahatan pembunuhan dua atau tiga kali. Sukuna, dengan sejumlah besar tindak kejamnya, jelas memenuhi syarat ini. Namun, pembahasan selanjutnya membawa kita ke berbagai kendala yang harus diatasi untuk menghukum mati Sukuna.

Pertama-tama, Sukuna sering berpindah tubuh, membingungkan proses hukum. Hakim Judgement akan kesulitan menentukan tanggung jawab atas tindak kejahatan karena bukti fisik yang terus berubah. Misalnya, dalam kasus pembunuhan di Shibuya, Sukuna menggunakan tubuh Yuji untuk melakukan kejahatan, mempersulit proses persidangan.

Kendala lainnya adalah sikap acak Hakim Judgement. Jika Sukuna mengajukan banding, risiko hukuman yang lebih ringan atau bahkan kasus yang tidak ada hubungannya dengan pembunuhan sangat mungkin. Hal ini menggambarkan kompleksitas dalam memberikan hukuman mati kepada Sukuna.

Pengadilan Yuji dan Higuruma (Foto: Manga Jujutsu Kaisen)

Satu-satunya cara yang mungkin untuk menghukum mati Sukuna, yaitu dengan menghukum mati Yuji dan Sukuna secara bersamaan. Kedua jiwa ini terikat dalam satu tubuh, dan chapter 244 mengindikasikan kemungkinan hukuman mati bersamaan. Higuruma kemudian dapat meyakinkan Hakim Judgement bahwa keduanya bersalah atas pembantaian di Siibuya.

Meskipun tindakan ini mungkin tampak kejam terhadap Yuji, yang tidak memiliki teknik kutukan, Higuruma bersiap untuk menghadapi konsekuensi tersebut. Keputusan ini didasarkan pada keyakinan bahwa Sukuna dan Yuji adalah satu paket, dan keduanya harus dihukum mati bersama.

Pendekatan ini memiliki tujuan untuk mengatasi kendala teknis yang muncul dalam persidangan kematian Sukuna. Meskipun belum jelas apakah rencana ini akan berhasil atau tidak, inilah satu-satunya harapan bagi Higuruma dan Yuji untuk memberikan hukuman mati kepada Sukuna.

Higuruma and yuji vs Sukuna : r/Jujutsufolk

Higuruma dan Itadori Yuji menyerang Sukuna (Foto: Manga Jujutsu Kaisen)



Dengan segala kompleksitas dan tantangan yang dihadapi, kita harus menunggu dan melihat bagaimana penulis mengembangkan plot cerita ini di masa mendatang. Apakah Higuruma dan Yui berhasil dalam upaya mereka untuk menghukum mati Sukuna, ataukah plot akan mengalami perubahan mendebarkan yang tak terduga? Sambil menantikan kelanjutan cerita, kita bisa merenungkan apakah hukuman mati benar-benar mungkin diterapkan pada makhluk sekuat Sukuna. (*)



Terkini

Kekuatan Harapan di Rumah: Mengungkap Pygmalion Effect dalam Keluarga
Kekuatan Harapan di Rumah: Mengungkap Pygmalion Effect dalam Keluarga
PinHealth | Monday, 28th April 2025 | 14:29 WIB
KSP Modal Teman Sukses Siap Kucurkan Dana untuk Kembangkan UMKM
KSP Modal Teman Sukses Siap Kucurkan Dana untuk Kembangkan UMKM
PinFinance | Monday, 28th April 2025 | 14:28 WIB
Kementerian PKP Dan Goto Tengah Persiapkan 2 Ribu Rumah Subsidi Untuk Pengemudi Ojek Online
Kementerian PKP Dan Goto Tengah Persiapkan 2 Ribu Rumah Subsidi Untuk Pengemudi Ojek Online
PinNews | Tuesday, 8th April 2025 | 23:04 WIB
Presiden Prabowo Ingin Berdialog Tertutup dengan Tokoh Pengusung Narasi "Indonesia Gelap"
Presiden Prabowo Ingin Berdialog Tertutup dengan Tokoh Pengusung Narasi "Indonesia Gelap"
PinNews | Tuesday, 8th April 2025 | 10:13 WIB
Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia 2025, Skuad Garuda Senior Tunjukkan Dukungan Penuh
Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia 2025, Skuad Garuda Senior Tunjukkan Dukungan Penuh
PinSport | Tuesday, 8th April 2025 | 09:58 WIB
Garuda Muda Cetak Sejarah: Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025 Usai Bungkam Yaman
Garuda Muda Cetak Sejarah: Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025 Usai Bungkam Yaman
PinSport | Tuesday, 8th April 2025 | 09:03 WIB
Prabowo Tegaskan: TNI Aktif Dilarang Masuk BUMN, Hanya Pensiunan yang Diperbolehkan
Prabowo Tegaskan: TNI Aktif Dilarang Masuk BUMN, Hanya Pensiunan yang Diperbolehkan
PinNews | Monday, 7th April 2025 | 10:41 WIB
Kisruh PHK Massal PT Yihong Novatex Indonesia: Kronologi Lengkap, Nasib 1.126 Karyawan Masih Menggantung
Kisruh PHK Massal PT Yihong Novatex Indonesia: Kronologi Lengkap, Nasib 1.126 Karyawan Masih Menggantung
PinNews | Monday, 7th April 2025 | 09:23 WIB
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Yaman di Piala Asia U-17 2025: Laga Krusial Menuju Piala Dunia
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Yaman di Piala Asia U-17 2025: Laga Krusial Menuju Piala Dunia
PinSport | Monday, 7th April 2025 | 08:08 WIB
Contraflow di Tol Jagorawi Dihentikan, Jasa Marga Dukung Diskresi Polisi dan Imbau Pengguna Antisipasi Kepadatan
Contraflow di Tol Jagorawi Dihentikan, Jasa Marga Dukung Diskresi Polisi dan Imbau Pengguna Antisipasi Kepadatan
PinNews | Saturday, 5th April 2025 | 15:07 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta