Liga Primer Siapkan Skema Luxury Tax untuk Atasi Pengeluaran Berlebih

Oleh fauzifFriday, 5th April 2024 | 20:30 WIB
Liga Primer Siapkan Skema Luxury Tax untuk Atasi Pengeluaran Berlebih
Klub-klub Liga Primer Inggris mendorong menghapus pengurangan poin, demi sistem denda luxury tax yang baru. Foto: X@YohaigNG

PINUSI.COM – Klub-klub Liga Primer Inggris mendorong menghapus pengurangan poin, demi sistem denda luxury tax yang baru.

Klub-klub sedang berdiskusi mengenai perubahan pada Profit and Sustainability Rules (Peraturan Keuntungan dan Keberlanjutan) saat ini, yang telah membuat Everton dan Nottingham Forest mendapatkan pengurangan poin karena pengeluaran yang berlebihan.

Ada proposal mendenda klub untuk pelanggaran yang lebih kecil dari batas PSR, tetapi para petinggi Liga Primer bersikeras, sanksi olahraga akan dan harus tetap ada dalam mekanisme pungutan yang baru.

Mereka percaya tidak adanya pengurangan poin akan memungkinkan para pemilik miliarder menghancurkan sifat kompetitif dari Liga Primer, dan mereka mengatakan tidak ada dalam proposal yang ada saat ini untuk menghapusnya sepenuhnya.

Forest dikurangi empat poin, Everton kehilangan enam poin, dan the Toffees menghadapi hukuman lain untuk pelanggaran kedua dari kerugian maksimum saat ini sebesar £35 juta (sekitar Rp700 miliar) per tahun, atau £105 juta (sekitar Rp2,1 triliun) selama tiga tahun.

Namun, klub-klub tersebut sedang melakukan pemberontakan terbuka atas PSR, dan hal tersebut memiliki efek yang sangat besar untuk setiap potensi kesepakatan finansial dengan EFL.

Klub-klub Liga Primer bersikeras mereka tidak dapat menyetujui kesepakatan apa pun dengan EFL, karena hal tersebut dapat merugikan mereka masing-masing hingga £9 juta (sekitar Rp180 miliar) per tahun, ketika mereka tidak mengetahui anggaran mereka, karena sistem PSR yang baru belum disetujui, dan berpotensi menggerogoti jatah kerugian mereka sebesar £35 juta (sekitar Rp700 miliar).

Klub-klub khawatir batasan pengeluaran yang ketat juga berpotensi menghentikan mereka, untuk menarik bintang-bintang besar seperti Kylian Mbappe ke Liga Primer.

Everton telah bersikeras mereka akan membangun sebuah stadion baru, sedangkan Forest menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain baru, demi bertahan di Liga Primer.

Manchester City juga telah mengambil kasus hukum melawan Liga Primer atas perjanjian pihak terkait.

Klub-klub papan atas seperti City dan Newcastle memiliki kekuatan belanja yang lebih besar, dan PSR didatangkan untuk mencoba memastikan Liga Primer tetap kompetitif.

Namun, setelah menghukum Forest dan Everton, bukan hanya the Big Six yang terkena dampaknya.

Sistem luxury tax digunakan dalam olahraga Amerika, seperti bola basket dan bisbol, untuk menghukum tim yang melanggar batas gaji.

Denda kemudian akan disebarkan di antara klub-klub yang tetap berada di dalam aturan, atau didistribusikan kembali ke EFL.

Mereka juga melihat adanya peningkatan kerugian dengan adanya inflasi, tingkat rasio biaya skuad, dan sistem baru apa pun harus membayangi dan berjalan sesuai sistem PSR saat ini untuk musim pertama, hingga diperkenalkan sepenuhnya.

Liga Primer sedang berkonsultasi penuh dengan klub-klub, dan berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan baru pada akhir musim, sehingga dapat dipilih pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya. (*)

Terkini

Inspiratif! Pendaki 'Disabilitas' Indonesia Taklukan Gunung Everest
Inspiratif! Pendaki 'Disabilitas' Indonesia Taklukan Gunung Everest
PinSport | Sunday, 8th June 2025 | 17:24 WIB
Timnas Indonesia Tiba di Osaka, Diserbu Suporter Fanatik 'Garuda Japan'
Timnas Indonesia Tiba di Osaka, Diserbu Suporter Fanatik 'Garuda Japan'
PinSport | Sunday, 8th June 2025 | 14:11 WIB
Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 23:57 WIB
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 23:25 WIB
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
PinNews | Saturday, 7th June 2025 | 20:48 WIB
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 20:02 WIB
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
PinSport | Wednesday, 4th June 2025 | 07:39 WIB
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 14:45 WIB
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 13:14 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta