<strong>Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi</strong>

Oleh SuneniSunday, 5th March 2023 | 07:34 WIB
<strong>Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi</strong>

PINUSI.COM - Ruam kulit pada bayi merupakan hal yang biasa terjadi pada bayi. Beberapa hal bisa menjadi penyebabnya, seperti membiarkan popok yang basah atau kotor terlalu lama, alergi terhadap bahan popok, atau infeksi bakteri.

Kondisi ini ditandai dengan bercak merah, kulit kering serta luka lecet pada bokong, paha, maupun alat kelamin bayi. Meski tidak berbahaya, ruam bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan rewel.

Kalau si Kecil mengalami kondisi ini, Bunda jangan panik, ya. Ada cara sederhana kok untuk mengatasinya.

  • Cuci tangan hingga bersih sebelum mengganti popok.
  • Segera ganti popok jika sudah basah atau kotor.
  • Bersihkan area yang tertutup popok. Jika Bunda membersihkan memakai tisu basah, pilihlah tisu yang bebas alkohol dan pewangi.
  • Keringkan area yang tertutup popok dengan kain yang lembut.
  • Oleskan krim atau salep pada kulit yang terkena ruam. Sebelumnya, lebih baik konsultasikan dahulu dengan dokter untuk penggunaan jenis salepnya.
  • Tunggu krim atau salep kering, lalu pakaikan si Kecil popok yang bersih.

BACA LAINNYA: 4% Anak Indonesia Idap Obesitas, Usia 5 hingga 12 Tahun

Kapan si Kecil perlu dibawa ke dokter?

Namun Bunda perlu waspada jika si Kecil sudah menunjukkan ruam yang parah. Perhatikan ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Ruam popok semakin lama semakin bertambah.
  • Ada bercak yang berbeda dari ruam yang biasanya.
  • Kulit si Kecil mulai terkelupas dan tampak ada luka.
  • Si Kecil selalu menangis dan merasa kesakitan pada saat mengganti popok.
  • Ada gejala lain seperti demam.

BACA LAINNYA: 6 Bahaya Obesitas Utama yang Mengintai Anak, Cegah Sebelum Terjadi

Jangan tunda bawa si Kecil ke dokter jika Bunda menemukan salah satu dari gejala tersebut. Lalu, untuk mempercepat penyembuhan ruam, jangan menggosok kulit yang lecet ya, Bun. Bisa juga hentikan pemakaian popok untuk sementara waktu untuk pemulihan.

https://pinusi.com/pinnews/waspada-gizi-buruk-menyerang-anak-anak/

Editor : Cipto Aldi

Terkini

Inspiratif! Pendaki 'Disabilitas' Indonesia Taklukan Gunung Everest
Inspiratif! Pendaki 'Disabilitas' Indonesia Taklukan Gunung Everest
PinSport | Sunday, 8th June 2025 | 17:24 WIB
Timnas Indonesia Tiba di Osaka, Diserbu Suporter Fanatik 'Garuda Japan'
Timnas Indonesia Tiba di Osaka, Diserbu Suporter Fanatik 'Garuda Japan'
PinSport | Sunday, 8th June 2025 | 14:11 WIB
Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 23:57 WIB
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 23:25 WIB
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
PinNews | Saturday, 7th June 2025 | 20:48 WIB
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 20:02 WIB
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
PinSport | Wednesday, 4th June 2025 | 07:39 WIB
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 14:45 WIB
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 13:14 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta